Minggu, 23 Agustus 2009

Dawai Hatiku.

Kucoba meraba-raba nuraniku
Mencari dawai hati dari Illahi Rabbi.
Berharap masih ada terentang tegar diantara macam-macam ego dan keinginan.

Sekian lama tak kurasakan getarnya dalam qalbuku, entah sudah berapa lamanya, sehingga kini takut menghantuiku bila dawai itu putus atau tiada lagi bisa bergetar.
Takkan mampu indraku membayangkan rambut dibelah tujuh sebagai jalan lurus terbentang yang harus aku lewati menuju negeri akhirat. Mungkinkah sama dengan dawai yang pernah bergetar dalam hatiku dulu?
Getaran yang terindah yang bisa dirasakan makhluk yang merindukan Kekasih Sang Khaliq.

"Alastu biRabbikum?"
"Qulu Bala syahidna" jawabku.
Getaran setiap kali mendengar firman-Nya dibacakan, kini tiada gaung, terasa hampa tanpa makna.

Ketakutan ini semoga jadi petunjuk diri untuk terus mencari dawai sanubari itu, kembali bergetar lagi.

Ya Illahi Rabbi,
tunjukkanlah hamba, jalan yang Engkau ridhoi menuju kembali kepada-Mu.