Sabtu, 13 Juni 2009

Hidup Untuk Investasi

Socrates mengatakan,"Kemampuan kita untuk menahan diri terhadap pemenuhan kesenangan-kesenangan kecil yang sesaat akan menghasilkan kebahagiaan yang lebih besar dan lebih mulia." Kebijaksanaannya mengajarkan kepada kita untuk melihat jauh ke depan agar kita memiliki kehidupan yang lebih bernilai dan lebih membahagiakan.
Namun dalam keseharian kita sekarang ini, sungguh tak mudah mengamalkan ajaran itu. Hampir setiap waktu kita disuguhi hal-hal yang bisa merubah persepsi kita tentang nilai diri kita sendiri berdasarkan pada materi. Ironisnya lagi, materi yang jadi ukuran hanya yang sebatas konsumsi bukan investasi.

Ajaran yang sederhana ini menjadi sulit untuk dipraktekkan karena sedari muda kita sudah digoda dengan hal-hal yang materialistis sehingga banyak yang menjadi hedonis.


Hidup hemat dan sederhana tinggal slogan kosong tanpa aksi nyata. Prestise jadi berdasar pada busana dan materi,bukan pada prestasi dan ilmu yang bermanfaat.
Kekayaan jadi berarti memiliki,bukan pada kemampuan memberi.
Kebahagian disamakan dengan kemewahan,bukan pada kesederhanaan diri menjalani kehidupan.
Agama hanya jadi solusi, bukan jalan hidup.

Jika kita sadar akan kehidupan setelah mati, sudah seharusnya kita ubah pola pikir kita untuk selalu berinvestasi dengan segala yang kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar